Tenun Indah dari Donggala
21.56 |
Diposting oleh
Dwi Ningsih Andryani |
Edit Entri
DALAM literatur sejarah, Donggala merupakan daerah yang telah ramai dikunjungi sejak ratusan tahun silam. Para saudagar dari berbagai negeri bukan hanya membeli hasil bumi, melainkan juga karya tenun yang terkenal sangat baik. Mereka menyebutnya buya sabe. Karya tangan para wanita Donggala ini telah memperkaya khasanah fashion asli Indonesia.
Lokasi Obyek
Kerajinan tenun Donggala dapat Anda lihat di Kecamatan Tawaeli, Kecamatan Banawa, dan Kecamatan Benawa Tengah, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah Indonesia. Jarak kedua daerah itu dari Kota Palu berkisar antara 30 kilometer hingga 100 kilometer.
Gambaran Umum
Kerajinan tenun Donggala sesungguhnya sangat istimewa. Kain tenun ini terbuat dari serat sutera alami dan memiliki motif yang indah. Kerajinan tenun Donggala disebut buya sabe yang dibuat dengan tekun oleh para wanita Donggala dengan alat tradisional bernama balida. Beberapa motif tenun Donggala adalah motif bunga mawar, motif bunga anyelir, buya bomba, subi kumbaja, buya kota, bunga subi, paduan bunga subi dan bomba, buya subi kumbaja, dan buya bomba.
Anda hanya membutuhkan beberapa menit saja dari Kota Palu untuk tiba di lokasi sentra tenun Donggala. Saat bunyi hentakan-hentakan balida sudah dapat Anda dengar, itu berarti tanda Anda sudah dekat dengan lokasi kerajinan. Balida adalah palang kayu panjang yang yang berfungsi sebagai pemberat di tengah lipatan kain tenun saat penenun memasukkan benang-benang. Balida terbuat dari kayu ulin atau eboni.
Melihat kesibukan wanita Donggala menenun adalah sebuah pemandangan yang menarik. Tangan mereka begitu cekatan mengarahkan benang-benang sutera membentuk motif . Di setiap desa tak kurang dari 100 perempuan dari segala usia menekuni kearifan budaya ini, baik sebagai sumber mata pencarian utama maupun sebagai mata pencarian sampingan. Mereka mengerjakan karya tenun hampir sepanjang siang. Bahkan ada pula yang sampai malam.
Menurut penduduk Donggala, pengerjaan berbagai motif itu memiliki tingkat kesulitan yang beragam. Namun dari sekian banyak motif, pembuatan motif buya bomba adalah yang paling sulit. Pembuatan motif unik ini bahkan membutuhkan waktu hingga dua bulan lamanya. Tapi Anda tidak perlu khawatir soal harga jika Anda ingin membeli. Untuk karya terbaik ini, Anda hanya perlu mengeluarkan uang Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per lembar.
Akses
Lokasi kerajinan tenun Donggala sangat mudah diakses dari Kota Palu. Anda hanya membutuhkan waktu satu jam. Anda dapat menempuh perjalanan dengan angkutan umum, mobil sewa, atau jasa perjalanan wisata yang banyak terdapat di Kota Palu.
Untuk Anda yang mungkin tidak sempat melihat pembuatan tenun secara langsung, Anda dapat membeli kain tenun Donggala di Kota Palu. Beberapa tempat yang dapat Anda datangi di Kota Palu adalah UPT Sarung Donggala di Jl Kedondong No 5, Toko Titis di Jl Taipa, Toko Helmy di Jl HOS Cokroaminoto, dan Koperasi Karya Bakti di Jl Kartini No 17. Selamat menikmati keindahan kain tenun Donggala.
Enjoysulawesi.com
Lokasi Obyek
Kerajinan tenun Donggala dapat Anda lihat di Kecamatan Tawaeli, Kecamatan Banawa, dan Kecamatan Benawa Tengah, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah Indonesia. Jarak kedua daerah itu dari Kota Palu berkisar antara 30 kilometer hingga 100 kilometer.
Gambaran Umum
Kerajinan tenun Donggala sesungguhnya sangat istimewa. Kain tenun ini terbuat dari serat sutera alami dan memiliki motif yang indah. Kerajinan tenun Donggala disebut buya sabe yang dibuat dengan tekun oleh para wanita Donggala dengan alat tradisional bernama balida. Beberapa motif tenun Donggala adalah motif bunga mawar, motif bunga anyelir, buya bomba, subi kumbaja, buya kota, bunga subi, paduan bunga subi dan bomba, buya subi kumbaja, dan buya bomba.
Anda hanya membutuhkan beberapa menit saja dari Kota Palu untuk tiba di lokasi sentra tenun Donggala. Saat bunyi hentakan-hentakan balida sudah dapat Anda dengar, itu berarti tanda Anda sudah dekat dengan lokasi kerajinan. Balida adalah palang kayu panjang yang yang berfungsi sebagai pemberat di tengah lipatan kain tenun saat penenun memasukkan benang-benang. Balida terbuat dari kayu ulin atau eboni.
Melihat kesibukan wanita Donggala menenun adalah sebuah pemandangan yang menarik. Tangan mereka begitu cekatan mengarahkan benang-benang sutera membentuk motif . Di setiap desa tak kurang dari 100 perempuan dari segala usia menekuni kearifan budaya ini, baik sebagai sumber mata pencarian utama maupun sebagai mata pencarian sampingan. Mereka mengerjakan karya tenun hampir sepanjang siang. Bahkan ada pula yang sampai malam.
Menurut penduduk Donggala, pengerjaan berbagai motif itu memiliki tingkat kesulitan yang beragam. Namun dari sekian banyak motif, pembuatan motif buya bomba adalah yang paling sulit. Pembuatan motif unik ini bahkan membutuhkan waktu hingga dua bulan lamanya. Tapi Anda tidak perlu khawatir soal harga jika Anda ingin membeli. Untuk karya terbaik ini, Anda hanya perlu mengeluarkan uang Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per lembar.
Akses
Lokasi kerajinan tenun Donggala sangat mudah diakses dari Kota Palu. Anda hanya membutuhkan waktu satu jam. Anda dapat menempuh perjalanan dengan angkutan umum, mobil sewa, atau jasa perjalanan wisata yang banyak terdapat di Kota Palu.
Untuk Anda yang mungkin tidak sempat melihat pembuatan tenun secara langsung, Anda dapat membeli kain tenun Donggala di Kota Palu. Beberapa tempat yang dapat Anda datangi di Kota Palu adalah UPT Sarung Donggala di Jl Kedondong No 5, Toko Titis di Jl Taipa, Toko Helmy di Jl HOS Cokroaminoto, dan Koperasi Karya Bakti di Jl Kartini No 17. Selamat menikmati keindahan kain tenun Donggala.
Enjoysulawesi.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dwi Ningsih Andryani. Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
0 komentar:
Posting Komentar